Sebagai makhluk hidup kita sudah tercipta untuk saling kerjasama, komunikasi dan saling membantu. Pada hakikatnya kerjasama itu selalu terjadi di semesta alam ini, hanya bentuknya saja yang berbeda-beda diantara milyaran makhluk ciptaan-NYA.
Makhluk
yang di maksud bukan hanya manusia belaka, tapi semua yang diciptakan
oleh Maha Pencipta seperti tumbuhan, hewan, bulan, bintang dan lain
sebagainya. Semua ciptaan Tuhan selalu bekerjasama dalam
keefektifitasannya di alam semesta ini, yang mana tujuannya saling
membantu untuk memenuhi kebutuhan satu sama lain. Hal tersebut tampak
sekali dengan proses rantai makanan yang terjadi pada hewan, dalam
pelaksanaannya secara fisik tampak sekali bahwa proses yang dilakukan
dengan saling memakan adalah tidak lazim dari sudut pandang manusia.
Apabila hal tersebut tidak dilakukan, maka mereka tidak dapat
melangsungkan kehidupannya atau mati karena tidak makan. Dengan fenomena
yang terjadi itu, dapat dilihat ada ruang kerjasama yang terjadi.
Kerjasama untuk dimakan dan kerjasama untuk bisa makan dalam melasungkan proses kehidupannya, walau prosesnya tidak lazim tapi itu hal yang tersebut pasti terjadi.
Bagaimana dengan manusia? Sangat jelas sekali mulai dari tataran teori atau praktisnya, manusia terlahir atas kerjasama yaitu kerjasama manusia laki-laki dan perempuan. Menjalani kehidupanpun manusia tidak terlepas dari sebuah ikatan kerjasama, kerjasama
dapat diartikan seperti simbiosis mutualisme dalam ilmu biologi yang
bersifat saling membutuhkan dan tidak merugikan salah satunya. Secara
idealnya kehidupan manusia berjalan seperti simbiosis mutualisme, namun
hal tersebut dapat saja terjadi sebaliknya yaitu kerjasama yang merugikan.